Tuesday, October 15, 2013

Eid Mubarak

Semenjak mengikuti workshop AJS (bahkan kami membuat grup sisterhood di whatsapp), aku bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik terutama dengan orangtua. Menyambut Idul Adha, sudah pasti mama sibuk mengurus para mustahik anak-anak madrasah Yayasan Sultan Nashira (YSN) yang dikepalai oleh mama sendiri. Akupun pergi ke ACE Hardware untuk membeli pisau daging buat aku pakai sendiri. 

Ketika Idul Adha, pakaianku gamis tapi didalam tas ada pisau baru. Keren! Alhamdullah tahun ini keluarga besar mama berkurban 4 sapi dan 1 kambing mengingat adanya warisan dari alm. mbah. Akupun sibuk membantu mama dan panitia Qurban YSN memotong daging (dengan pisau baru tentunya), membuat nomor pembagian daging qurban dsb. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar dan lebih baik.

Malamnya, kakak Annis dateng dengan Kak Anto serta 2 keponakan ganteng2. Kita menikmati steak daging sapi dengan canda tawa dan penuh syukur.

Eid Mubarak!

Saturday, October 12, 2013

IQRO dan Bali

Hari ini aku ujian Pra Tahsin untuk pertama kalinya. Aku tau di IQRO sangat ketat sekali peraturannya. Motto kami, "tidak afdhol jika ujian tidak ngulang". Benar saja, aku nervous luar biasa. Alhasil penguji minta aku untuk ngulang setelah 3xlatihan. Great!

Respon mama bingung, "Jadi kamu sekarang ga ada kerjaan dan ga lulus ujian?" tanyanya sambil bercanda.

Aku menjawab, "Nah tuh dia, Puti balik lagi ya ke YSN ngurusin umroh hehehe... Kalo soal ujian, bukannya ga lulus tapi ngulang!" jawabku yang diiringi dengan ketawa mama.

Rasa sedihku hilang ketika Dian, teman di AJS, memberikan kabar gembira. Dia menawari tiket gratis ke Bali. Akupun langsung ingin ikut. Kapan lagi ke Bali gratis tiket pesawat. Begitupun juga dengan 2 orang teman di AJS juga, Mba Ullie dan Yuyun.

Can't hardly wait!


Friday, October 11, 2013

Payah!

Sehari setelah aku bekerja di Wastec, aku sakit demam selama 2 hari. Memasuki minggu kedua aku memboloskan diri. Hebatnya sang bos dengan sopan mengirim sms agar tidak perlu balik lagi kesana. Selamanya. Akupun tidak menerima gajiku. Terserah deh, lagian aku juga malas disana. Serba tidak jelas. Bayangkan, kantor 5 lantai tanpa ada lift. Aku diletakkan dilantai 5 yang tidak ada orang sama sekali karena hanya ada satu ruangan kosong dan dapur. Udaranya lembab dan panas. Kamar mandi di lantai 4 yang paling dekat denganku. Begitupun juga dengan printer, telepon, dan meja makan ketika istirahat. Termasuk ruangan si bos dan dispenser tetapi untuk air minum aku sudah membawa botol tupperware super guede mengingat sehari bisa 4x turun naik tangga. Setiap harinya aku harus berkoordinasi dengan bagian operasional yang ruangannya ada di sebelah kantor (Wastec mempunyai 2 unit ruko untuk dijadikan kantor dan berletak samping-sampingan). Alhasil setiap hari olahraga di tangga. Itu baru dari segi kenyamanan kerja. Melihat pekerjaannya saja sangat tidak penting kalau menurutku. Hanya memantau CCTV dan GPS. Laporan pun tidak dapat aku buat karena minimnya supervisi dan fasilitas kantor. Payah!