Monday, July 08, 2013

IQRO Islamic Centre

Sekitar sebulan yang lalu Ajeng, adikku, mengajak aku untuk ikut kelas Tahfidz di LTQ IQRO di Jatimakmur. Aku pikir tidak ada salahnya dicoba. Hari ini diadakan placement test untuk mengetahui level atau kelas penempatan. Aku berharap levelku tidak lebih rendah dibanding Ajeng. Minimal sama. But then, aku sadar bahwa aku ga bisa bersaing dengan Ajeng. Setiap orang mempunyai kekuatannya masing-masing, right? Aku akan pasrah. No matter what level yang aku dapatkan semoga itu yang terbaik untukku. Teman-temanku juga bilang bahwa Ajeng sudah master dalam hal ini. Percuma juga saingan dengan Ajeng.

Sehari sebelumnya aku membaca Al Quran lebih lama dari biasanya dengan tujuan besok bisa membaca dengan lancar dan baik. Aku datang pagi, sedangkan Ajeng memutuskan untuk dateng siang.

Sekolah IQRO dimataku sangat biasa. Ya, OK deh halamannya ada Islamic Centre dan TK juga, tapi ya biasa saja menurutku. Nothing special. Tiba disana banyak sekali yang masih antri sambil membaca Al Quran. Aku memutuskan untuk membaca Al Quran juga dari ipad yang aku bawa. Masih ada 10 orang lagi sebelum aku. Akupun whatsapp Ajeng untuk datang segera melihat panjangnya antrian. 

Ketika tiba giliranku, aku membaca dengan baik. Hanya ada satu kesalahan baca saja menurutku. Ustadzah yang menguji tidak memperhatikan bacaan aku. Dia bisa sambil ngobrol lalu tiba-tiba mengoreksi bacaan aku. Hapal Qur'an niy Ustadzah, pikirku. Aku sebetulnya sempet takut kalau misalnya ditanya mengenai hukum-hukum bacaan Al Quran. Aku tidak hapal namanya tetapi aku tau cara bacanya.

Tanggal 6 Juli pengumuman keluar sekaligus dengan kuliah perdana mengenai Tahrib Ramadhan. Sambutan diberikan oleh Direktur IQRO, Ummi Rif'ah. Beliaulah yang waktu itu menjadi penguji pada waktu placement test. Dari beliau aku tau bahwa IQRO ternyata sangat luar biasa. Angkatannya bisa mencapai ribuan per tahun, gurunya pun ratusan. Alumni yang sudah lulus pun tak kalah banyaknya. Aku bahkan berpikiran kelak ketika punya anak nanti akan aku masukkan ke dalam IQRO. Belum tentu LTQ lain bisa seperti IQRO kan?

Selesai kuliah perdana, aku melihat papan pengumuman. Pada dasarnya aku tidak mengetahui harus melihat di level mana jadi aku putuskan untuk melihat semua papan penguman yang ada mulai. Ternyata aku melihat papan pengumuman dari level yang tertinggi ke level yang terendah. Papan pertama adalah Kelompok Tahfidz, namaku dan Ajeng tidak ada. Papan kedua adalah kelompok Pra Tahfidz, juga tidak ada. Papan ketiga adalah kelompok Tahsin, juga tidak. Papan terakhir yang paling dasar adalah kelompok Pra Tahsin.

Aku sama Ajeng masuk kedalam kelompok 1. Kelompok Al Fatihah, namanya. Ajeng menjadi bendahara dari total 11 orang yang ada di kelompok kami dibawah ajaran Ustadjah Yunita. Kami mendapat tugas tilawah dalam 1 bulan minimal harus membaca 5 juz, jika tidak akan mendapat sanksi tambahan juz. Semangat!!


No comments: