Tuesday, July 02, 2013

Bekerjasamalah kamu dalam Kebaikan

"Mba, ada orang yang mau ketemu sama Bapak tapi Bapak ga ada. Coba temuin dulu deh mba" kata Njuh pembantu yang belum sebulan kerja di rumah. Aku buru-buru menyelesaikan sarapan pagiku, dan berjalan keluar pintu . Seorang bapak tua didepan pagar rumah.

"Darimana pak?" tanyaku sopan
"Saya mau ketemu Bapak" kata Bapak itu.
"Maaf, bapaknya tidak ada" kataku singkat.
"Pulangnya jam berapa?" tanya Bapak tua itu lagi.
"Entah. Ada pesan?" tanyaku masih berusaha sopan.
"Saya dateng jauh-jauh ingin ketemu Bapak" jawabnya jujur.


Teruuuuuus.....?? Gw mesti gimana dong paak?? tanyaku dalam hati


"Gini aja deh pak. Lebih baik Bapak pulang saja, kalau mau kesini lagi telpon dulu aja. Jadi gak datang sia-sia" kataku.


"Nomor telponnya berapa?" tanyanya.


Aku akhirnya memberikan nomor telepon rumah. Big mistakes! Malamnya Bapak itu telpon ke rumah jam 11 malem!!


"Halo?" jawabku mengangkat telpon.
"Bapaknya ada? Saya yang tadi pagi datang ke rumah." kata Bapak tua itu.
"Nama Bapak siapa?" tanyaku kesal.
"Saya Aan. Saya sama teman saya, Robi" katanya.


Kagak nanya! batinku kesal.


"Ada keperluan apa ya, pak? Ayah saya belum pulang!" kataku,
"Oh belum pulang ya. Pulangnya kapan? tanyanya
"Saya tidak tahu. Boleh saya tau Bapak ada urusan apa dengan ayah saya?" tanyaku ga sabar.
"Saya mau minta sumbangan. Saya sama temen saya. Ini saya sekarang nginep dirumah temen saya sampai bisa ketemu Bapak" kata Bapak tua itu akhirnya


What??? Minta sumbangan kenapa cuma bokap doang yang dicariin!! Aneh!!


"Maaf, ayah saya belum pulang, dan saya ga tau pulangnya kapan" kataku langsung menutup telpon.


Aku langsung sms Papa dan tetanggaku yang ayahnya adalah ketua RT. Ayahku bilang juga tidak kenal dengan yang namanya Aan. Tetanggaku menyampaikan untuk tetap hati-hati dan akan mengirimkan satpam seminggu ini untuk terus memantau rumah. Aku tidak bisa tidur dan memutuskan bertanya ke temanku yang selalu bisa menenagkan aku, Mba Tisya. Akupun mengambil handphone dan langsung whatsapp Mba Tisya.


"Buuuu......sudah tidurkah? Mau nanya doong..." tulisku


"Nanya apaaa?" balas Mba Tisya


"Boleh gak siy kita menolak sumbangan orang lain kalau kita sudah punya "data" orang-orang yang selalu kita sumbangin? Jadi kalau misalnya ada orang lain datang (bukan dari orang yang kita kenal) minta sumbangan, kita bisa bilang, "Maaf kita sudah menyumbang ditempat lain?". Kalau kita bilang "ga ada" nanti disangka sombong, kikir, atau apalah itu. Apalagi kalau kita bilang "kita ga terima sumbangan" bukan?"


"Bisaa... Malah kalau aku udah ga pake kata maaf lagi. Bilang aja langsung kita sudah punya lembaga sendiri buat dana sumbangan kita, Pokoknya 99.9% peminta-door-to-door itu penipuan. Apalagi yang nodong pake amplop. Uangnya hanya dipake buat diri sendiri" kata Mba Tisya menjelaskan.


"Oh my God, dari kemaren2 kek gua nanya ini ke dirimu. Itu istilah tepat banget "peminta door to door". Bikin esmosi! Aku tau siy kebanyakan nipu, tapi yg penting niat dari kitanya bukan? Walaupun aku ga niat sama "penipu door to door". Eh "peminta door to door" maksudnya. Ya apapun itulah pokoknya".

"Jangan salah! Niat baik itu harus ada dalilnya. Kalau kita niat baik dan ikhlas memberikan uang tetapi ternyata uang itu disalahgunakan berarti kita mendukung mereka untuk berbuat dosa. Kan dalam Al Quran dikatakan, "Bekerjasamalah kamu dalam kebaikan dan jangan bekerjasama dalam dosa dan permusuhan.” – Surah Al-Maidah Ayat 2.

"Ow iya ya... benar... Sekarang kan juga banyak bgt yang pake jualan barang dan memelas minta kita supaya beli berapa aja deh harganya. Itu juga sama aja ya? Apalagi kalau kita ga niat beli barangnya" 

"Kalo yang namanya jual-beli harus ada keridhaan antara penjual dan pembeli. Kalo barangnya tidak diperlukan dan tidak bermanfaat ya lebih baik tidak usah gpp. Islam itu mengajarkan untuk tangguh. Dalam menjual tidak bisa memasang muka memelas. Membeli pun tidak hanya bisa bermodalkan ada uang. Harus ikhlas" 

"Iya. Aku masih harus belajar untuk tangguh sepertinya hehe" 

"Tidak bisa hanya sekedar niat baik memang" 

"Thanks bu. Sangat membantu, dan berguna" kataku

"Sama-sama. Wallahu 'alam. Anyway, besok 1st day school Hilmi. Jadi aku harus tidur. Good night"

"Good night. Good luck for Hilmi tomorrow"

"Thanks bu"

"Sama-sama".



No comments: